Demo memprotes kendaraan berat tronton di jl.raya parungpanjang-sudamanik yang direncanakan hari sabtu tgl.01 sepetember 2012, ternyata tidak jadi. Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya koordinator demo terlebih dahulu sudah dipanggil pihak polsek untuk mengurungkan niatan demo tsb, karena dikhawatirkan akan terjadi bentrok pisik antara preman yang disewa pihak perusahaan galian dan pendemo. Lagi-lagi yang punya uang yang menang...
gravatar

Sebuah Harapan dari seorang Abdurahman Cassim

Parungpanjang memang panjang, sepanjang namanya. Untuk mencapainya membutuhkan perjuangan yang sungguh-sungguh. Sebagai kota tapal batas dengan Prop. Banten Parungpanjang kadang termarjinalkan, kurang diperhatikan dan pada ujungnya tidak berprestasi dan tidak menonjol dibanding kecamatan-2 lainnya.

Liat saja rangking Nilai UASBN Parungpanjang se Kabupaten Bogor berada pada posisi 20 an, masing mending sih ada ditengah-tengah. Tapi menurut sebuah catatan tingkat kelulusan Parungpanjang adalah paling buruk dibanding kecamatan lainnya.
Kita memang tidak patut bersedih berlebihan atas kondisi itu, namun rasa prihatin yang harus berlebihan adalah bagaimana tingkat kemurniaan nilai2 anak-anak Parungpanjang. Rangking 20 kalau nilainya murni/ tidak curang makanya Insya Allah ke depan Parungpanjang akan menjadi kota pendidikan.
Hal ini terlihat sudah dimulai dari 'Kota' Cicalung. SDIT Madani sebuah sekolah unggulan membuktikan dan membanggakan masyarakat bahwa lulusannya percaya diri dengan hasil kerja kerasnya sendiri. Hal ini diharapkan dapat mendorong semangat sekolah2 lain untuk berprestasi dengan cara-cara yang elegan dan bermartabat. Ayo kita naikan Rangking Pendidikan di Parungpanjang.

*Abdurrahman Cassim, adalah Kepala sekolah SDIT Madani-Parungpanjang