Kenapa Sekolah Berkualitas harus mahal?
Oleh Abdurrahman Casim
Kepala SDIT Madani-Parungpanjang
Dari Menggagas Sekolah Gratis Berkualitas
Patut kita akui bahwa program BOS dari Pemerintah membuat sebagian besar sekolah dasar dan menengah menjadi Gratis. Namun patut pula kita pertanyakan kualitas dari output sekolah gratis tsb. sebagian teman2 saya seprofesi mengakui bahwa sejak sekolah gratis siswa jadi lebih malas, kurang semangat dan sebagainya. Data ini perlu diuji secara ilmiah.
Satu sisi, tidak sedikit sekolah unggulan dengan kurikulum yang jauh lebih maju, program yang mendunia, lebih keren dengan sebutan Sekolah Bertaraf Internasional tapi biayanya selangit. Bulanannya saja bisa lebih dari 300 ribu.
Pertanyaannya, lalu bagaimana nasib Anak-anak Cerdas dari kaum dhuafa, yatim dan piatu? Masuk ke sekolah negeri yg gratis, kualitasnya masih ngos-ngosan. Masuk sekolah unggulan yang bisa bersaing kecerdasannya, ekonominya tidak mendukung? Ada ungkapan bahwa : sekolah unggulan adalah sekolah mahal. dan itu bener adanya. Tapi apakah siswa2 di sekolah unggulan juga unggul dari sisi kecerdasan?
Prediksi saya, banyak anak cerdas berbakat yang lahir dari kaum dhuafa, yatim dan piatu.
Maka jawabannya adalah, merealisasikan adanya Sekolah Gratis Berkualitas bagi kaum Dhuafa, Yatim dan Piatu adalah keniscayaan, dengan tetap menjaga kualitas moral/ akhlak mereka tentunya.
Siapakah diantara kita yang tertantang mewujudkannya?