Demo memprotes kendaraan berat tronton di jl.raya parungpanjang-sudamanik yang direncanakan hari sabtu tgl.01 sepetember 2012, ternyata tidak jadi. Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya koordinator demo terlebih dahulu sudah dipanggil pihak polsek untuk mengurungkan niatan demo tsb, karena dikhawatirkan akan terjadi bentrok pisik antara preman yang disewa pihak perusahaan galian dan pendemo. Lagi-lagi yang punya uang yang menang...

Showing posts with label parungpanjang atau parung panjang. Show all posts

gravatar

Aku di Parungpanjang? di Parung Panjang kah aku?

Parungpanjang atau Parung Panjang?
Entahlah yang mana ejaan yang benar tentang Kecamatan di ujung Kabupaten Bogor ini. Ada yang menulisnya Parungpanjang, dan banyak pula yang menulisnya Parung Panjang.
Parungpanjang atau Parung Panjang, bagiku sama saja. Tapi aku lebih suka menulisnya Parungpanjang ketimbang ada spasi yang memisahkan kata Parung dan Panjang. Kalo di Search Enigne kebanyakan kata kunci yang digunakan parungpanjang, Parungpanjang, Parung Panjang, PARUNG PANJANG, PARUNGPANJANG.

Namaku Mulyadi, tapi aku populer dipanggil Mulyadi tenjo. Aku bukan orang Parungpanjang, tapi aku sudah sangat akrab dengan Parungpanjang. Keseharianku di Parungpanjang, dari jam setengah tujuh pagi sampai jam lima sore aku di Parungpanjang, kadang ampe malam bahkan nginep di Parungpanjang.

Tiap hari berinteraksi dengan orang Parungpanjang, dengan generasi muda Parungpanjang. Pikiranku sudah mem-Parungpanjang sekali, aku selalu berpikir tentang Parungpanjang, tentang Jalan di Parungpanjang yang selalu cepat rusak, tentang sekolah-sekolah di Parungpanjang, tentang Pasar Parungpanjang, tentang Stasiun Parungpanjang, tentang nasi uduk dan Bakso di Parungpanjang, tentang apapun yang ada di Parungpanjang.

Pagi-pagi aku turun dari Kereta di Stasiun Parungpanjang bersama istri tercintaku yang juga mengabdi di Parungpanjang, seperti sudah terprogram kami langsung menuju kedai kecil di belakang Stasiun Parungpanjang menghampiri tukang nasi uduk yang tiap pagi selalu di bejubeli penggemar nasi bersantan tersebut.

Mungkin itu tukang nasi uduk satu-satunya di Parungpanjang yang memiliki penggemar setia luar biasa, kadang aku ketawa kalau melihat warung nasi uduk tersebut, warung kecil yang sebetulnya sangat tidak layak dan tidak sehat tersebut begitu rame nya dikunjungi pelanggan setianya, termasuk aku yang kadang rela makan berdiri dan antri demi mendapatkan sepiring nasi uduk paforitku.

bersambung...