Demo memprotes kendaraan berat tronton di jl.raya parungpanjang-sudamanik yang direncanakan hari sabtu tgl.01 sepetember 2012, ternyata tidak jadi. Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya koordinator demo terlebih dahulu sudah dipanggil pihak polsek untuk mengurungkan niatan demo tsb, karena dikhawatirkan akan terjadi bentrok pisik antara preman yang disewa pihak perusahaan galian dan pendemo. Lagi-lagi yang punya uang yang menang...
gravatar

Andaikan Bupati Bogor tinggal di Parungpanjang:"sanggupkah ia pulang-pergi melewati jalan raya parungpanjang yang penuh tronton?"

Andaikan Bupati Bogor tinggal di Parungpanjang!

Sanggup tidak ya setiap hari uji nyali di jalan raya parungpanjang-sudamanik? Marah tidak ya setiap hari melihat antrian tronton yang kadang seenaknya tak mempedulikan keselamatan kendaraan lain? Sakit gak ya beliau kalau kupingnya selalu mendengar korban lantaran truk raksasa tersebut? Tutup mulut gak ya kalau ada yang protes agar kendaraan tersebut dilarang melintas di jalan raya parungpanjang? Bisa tidak ya beliau memberi solusi terbaik agar kendaraan maut tersebut bisa diatur? Bisa.........atau tidak bisa???
http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=94176

Komunitas Blogger Parungpanjang:www.bloggerparungpanjang.blogspot.com

Bagi orang yang pernah berkunjung ke Parungpanjang atau minimal pernah melintas di jalan raya parungpanjang-sudamanik pasti semuanya jantungnya dek dekan dan menahan napas karena ketakutan. Siapa sih yang tidak dek dekan melintas di jalan parungpanjang kalu harus saling salip dengan kendaraan roda 16, Valentino Rosi juga kayaknya bakal "pipis" di celana.

Belum lagi hampir setiap hari ada saja "macet" lantaran truk-truk raksasa tersebut, entah mogok di tengah jalan, entah nabrak tembok rumah, atau yang paling mengerikan menabrak kendaraan lain hingga menimbulkan korban jiwa, dan rasanya sudah puluhan nyawa melayang lantaran truk-truk raksasa tersebut.
http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=86654

Melihat kenyataan tersebut rasanya ironi kalau pihak pemerintah daerah tidak melihat atau minimal mendengarnya, toh media online Radar Bogor kerap memberitakannya toh wartawanya orang parungoanjang juga (Kang Saypul Ramadhan), belum lagi mungkin laproan kepolisian, Dinas Lalu Lintas, Dinas Kesehatan (Puskesmas) dan Muspida Parungpanjang pasti akan melaporkan kejadian-kejadian di jalan raya parungpanjang tersebut. Kecuali semuanya pura-pura diam.

Tapi nyatanya sampai saat ini tak ada solusi yang menguntungkan pengguna jalan tentang keberadaan truk-truk raksasa tersebut, pernah suatu waktu katanya akan ada MOU yang mengatur lalu lalang truk truk tersebut, mereka boleh keluar setelah jam enam petang, nyatanya MOU itu tak berlaku lagi kayaknya...toh tru-truk besar itu pagi-pagi sekali juga sudah lalu lalang.

wwww.bloggerparungpanjang.blogspor.com: Bagaimana solusianya? 

Solusinya mungkin Bapak Bupati kita tinggal di Parungpanjang. Dengan tinggal di Parungpanjang pasti beliau melihat, mendengar dan merasakan bagaimana sih "nyamannya" berkendara di jalan parungpanjang-sudamanaik tersebut. Dan pertanyaan-pertanyaan di sub heading posting ini mungkin bisa beliau jawab! amin!